Single-Pilot Resource Management (SRM)
Single Pilot Resource Management
Daftar Isi:
Pengelolaan sumber daya pilot tunggal, atau SRM, adalah turunan dari manajemen sumber daya awak kapal (CRM) dan merupakan istilah yang relatif baru yang berlaku untuk operasi pilot tunggal. CRM diterapkan untuk membantu anggota awak berkomunikasi secara efektif sambil menggunakan semua sumber daya yang tersedia untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko sebelum, selama, dan setelah penerbangan. Manajemen sumber daya pilot tunggal adalah hal yang sama, tetapi untuk pilot yang beroperasi tanpa sesama awak. SRM diimplementasikan sebagai bagian dari program FAA FITS.
Operasi pilot tunggal secara inheren lebih berbahaya daripada operasi yang melibatkan anggota awak. Satu orang bisa lebih mudah kewalahan ketika dihadapkan dengan banyak keputusan untuk diambil. Manajemen tugas dapat dengan cepat menjadi sulit bahkan untuk pilot berpengalaman ketika terjadi kesalahan. Misalnya, dalam keadaan darurat yang sama, kru pilot ganda dapat membagi tanggung jawab dan tugas menjadi dua, dan masing-masing menyelesaikan tugas yang diberikan. Pilot penerbangan dapat dibantu oleh pramugari, anggota kru yang tidak bertugas, dan bahkan penumpang dalam situasi darurat.
Konsep SRM
Seorang pilot tunggal tidak memiliki siapa pun untuk membantunya. Berita baiknya adalah bahwa melalui SRM, seorang pilot tunggal diajarkan untuk mengelola beban kerja, mengurangi risiko, memperbaiki kesalahan, dan membuat keputusan yang baik - sama seperti yang dilakukan kru dengan konsep CRM.
- Aeronautical Decision Making (ADM) dan Manajemen Risiko (RM): Pelatihan SRM mengajarkan pilot strategi pengambilan keputusan yang tepat dan teknik manajemen risiko. Setiap penerbangan memiliki tingkat risiko tertentu terhadapnya; pilot harus tahu bagaimana melakukan penilaian risiko, cara mengurangi risiko, dan bagaimana membuat keputusan berdasarkan semua informasi yang tersedia.
- Manajemen Tugas (TM): Manajemen tugas adalah tentang memprioritaskan dan mengidentifikasi tugas yang dapat diselesaikan sebelum, selama, dan setelah penerbangan untuk memastikan operasi yang efisien tanpa beban tugas yang berlebihan.
- Manajemen Otomasi (AM): Lingkungan terbang saat ini dipenuhi dengan TAA dan kokpit kaca, sehingga manajemen otomasi telah menjadi konsep yang sangat penting. Pilot harus mempraktikkan AM yang baik dengan memprogram informasi ke dalam avionik sebelum penerbangan jika memungkinkan, dan dengan mengetahui secara tepat bagaimana sistem mereka beroperasi. Pengetahuan luas tentang otomatisasi sangat penting bagi pilot tunggal.
- Kesadaran CFIT: Penerbangan terkendali ke medan (CFIT) terus menjadi masalah, dan pilot tunggal harus mengidentifikasi risiko yang terkait dengan setiap penerbangan sebelum, selama, dan setelah terbang. Mengetahui kemampuan medan dan pesawat sangat penting.
- Kesadaran Situasi (SA): Kesadaran situasional adalah no-brainer untuk pilot tunggal. Pilot harus tetap menyadari posisi mereka setiap saat. Sangat mudah untuk bingung, terutama di awan, dan kurangnya kesadaran situasional dengan cepat mengarah ke hari-hari yang sangat buruk. Pilot harus menggunakan konsep di atas untuk membantu mereka tetap mengetahui lokasi, rute, ketinggian, dll. Setiap saat.
The 5 Ps
Cara yang bermanfaat bagi pilot untuk menilai situasinya sebagai pilot tunggal adalah dengan menggunakan konsep 5 P, yang merupakan cara praktis bagi pilot untuk menganalisis risiko yang terkait dengan unsur-unsur penerbangan.
- Rencana: Pilot harus menyelesaikan semua perencanaan preflight dan bersiap untuk menyesuaikan rencana penerbangan seperlunya selama penerbangan. Rencana tersebut juga melibatkan keadaan sekitar proses perencanaan penerbangan, seperti mengumpulkan informasi cuaca dan menilai rute.
- Pesawat: Pesawat jelas merupakan elemen penting dari penerbangan, dan pilot harus menilai risiko yang terkait dengan peralatan tidak beroperasi dan bentuk umum dari pesawat.
- Pilot: Pilot harus menilai dirinya sendiri dengan daftar periksa penilaian risiko dan daftar periksa AKU AMAN, tetapi juga harus menilai mata uang dan kecakapannya, serta kondisi penerbangan terkait dengan kemampuan dan minimum pribadinya.
- Penumpang: Penumpang dapat menghadirkan tantangan seperti penyakit, ketakutan, ketidaknyamanan, dan gangguan. Yang terbaik bagi seorang pilot untuk merencanakan tantangan penumpang sebelumnya, seperti memberi mereka masing-masing air dan karung sakit, dan memberi tahu mereka tentang apa yang akan terjadi.
- Pemrograman: Avionik lanjutan harus dipahami sepenuhnya dan diprogram dengan benar.
Dengan menilai masing-masing item dan variabel yang terlibat, seorang pilot dapat secara efektif menemukan dan mengurangi risiko dan membuat keputusan yang berpengetahuan di tempat.
Cara Memilih Single Pertama Album Anda
Album Anda sudah direkam; sekarang Anda harus memilih single mana yang akan dirilis. Inilah yang perlu diketahui sebelum Anda memilih single pertama.
Chartered Global Management Accountant (CGMA)
Pelajari tentang Chartered Global Management Accountant (CGMA), kredensial profesional yang dirancang untuk menunjukkan pengalaman dalam akuntansi manajemen.