Pemolisian Berorientasi Komunitas
EVOPEDIA | KOMUNITAS EDUCATI ADVERTISING | YOUTUBE | KONGKOW DAN PELATIHAN CLUB 30 DAN 50 EVOPEDIA
Daftar Isi:
- Profesor Goldstein dan Pemolisian Berorientasi Masalah
- Membangun Penegakan Hukum dan Kemitraan Masyarakat
- Pemecahan Masalah dan Model SARA dalam Pemolisian
- Menemukan Solusi Jangka Panjang untuk Polisi dan Komunitas
Karena gagasan kepolisian yang profesional dan berseragam adalah konsep yang relatif muda, gagasan tentang bagaimana menerapkan dan mempraktikkan penegakan hukum terus berkembang. Selama berabad-abad, penegakan hukum berfokus pada kejahatan dan hukuman, dengan penekanan yang lebih besar pada hukuman. Tentu saja, hukuman yang keras dan memalukan dipercayai untuk menghalangi penjahat lainnya, tetapi sangat sedikit waktu atau usaha yang dihabiskan untuk menemukan alasan di balik kejahatan tersebut.
Sejarah awal kedua kriminologi secara keseluruhan dan kepolisian secara khusus menunjukkan pendekatan kelembagaan yang kurang terhadap kejahatan. Ketika masyarakat tumbuh dan berkembang, para kriminolog mulai mencari lebih banyak dan lebih banyak cara untuk mencegah kejahatan, sementara pada saat yang sama pemerintah daerah mulai mengambil peran yang lebih aktif dalam mengawasi warga negara mereka.
Profesor Goldstein dan Pemolisian Berorientasi Masalah
Meskipun evolusi ini berlanjut hari ini, praktik penegakan hukum mulai berubah secara dramatis setelah Profesor Herman Goldstein memperkenalkan konsep pemolisian berorientasi masalah pada tahun 1979. Gagasan Goldstein menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan dengan cepat mengarah pada pengembangan konsep yang sekarang dikenal sebagai berorientasi komunitas kepolisian.
Membangun Penegakan Hukum dan Kemitraan Masyarakat
Pemolisian yang berorientasi komunitas adalah puncak dari kerja para peneliti dan praktisi kriminologi. Konsep ini menggeser fokus dari reaksi ke tindakan. Dalam model kepolisian sebelumnya, departemen kepolisian menghabiskan banyak sumber daya dan tenaga untuk bereaksi terhadap kejahatan yang telah dilakukan.Sebaliknya, kepolisian yang menyelesaikan masalah dan cabang-cabangnya menekankan pada membangun hubungan untuk mencegah kejahatan. Konsep-konsep kunci dari kepolisian yang berorientasi pada masyarakat bergantung pada dua komponen inti: kemitraan masyarakat dan penyelesaian masalah.
Pemolisian yang berorientasi pada masyarakat menyatukan para profesional polisi, pejabat pemerintah, dan pemimpin masyarakat dan lingkungan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah dalam masyarakat dan bekerja bersama untuk menyelesaikannya. Ini mempertimbangkan tidak hanya persepsi polisi tentang masalah tetapi juga keinginan, kebutuhan, dan harapan masyarakat dalam merumuskan tanggapan yang tepat.
Melalui kemitraan komunitas ini, lembaga kepolisian membangun kepercayaan dan hubungan dengan lingkungan yang mereka layani. Ini terbukti penting dalam mendapatkan kerja sama dari kelompok-kelompok yang di masa lalu hanya ingin sedikit sekali berkaitan dengan penegakan hukum.
Pemecahan Masalah dan Model SARA dalam Pemolisian
Pemolisian yang berorientasi pada masyarakat menggunakan model penyelesaian masalah SARA untuk menghasilkan solusi jangka panjang untuk kejahatan yang tidak terlalu berkaitan dengan sistem peradilan pidana dan lebih berkaitan dengan perubahan persepsi.
SARA adalah akronim untuk Pemindaian, Analisis, Tanggapan, dan Penilaian, dan mengacu pada langkah-langkah kunci dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Model SARA melibatkan empat komponen utama.
Pemindaian melibatkan pencarian pola kegiatan yang bermasalah, termasuk korban, lokasi, dan jenis kejahatan. Ini membutuhkan evaluasi masalah, persepsi masalah oleh penegak hukum dan mitra eksternal, dan analisis keparahan masalah.
Fase berikutnya dari model penyelesaian masalah adalah analisis, yang meliputi mencari akar penyebab masalah atau masalah yang diidentifikasi. Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk laporan kejahatan dan anggota masyarakat yang secara langsung terpengaruh oleh masalah ini. Penyebab masalah dapat mencakup banyak faktor, termasuk persepsi lingkungan dan masyarakat tentang penegakan hukum itu sendiri.
Setelah penyebabnya diidentifikasi, petugas penegak hukum akan bekerja dengan masyarakat untuk membuat dan melaksanakan respons jangka panjang yang sesuai. Setelah respons diterapkan, penilaian berkelanjutan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas solusi dan membuat penyesuaian yang sesuai.
Menemukan Solusi Jangka Panjang untuk Polisi dan Komunitas
Model kepolisian yang berorientasi pada komunitas memungkinkan polisi, kriminolog, dan profesional peradilan pidana lainnya untuk bekerja sama secara erat untuk menemukan akar penyebab kegiatan kriminal. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepolisian yang berorientasi pada masalah, para profesional penegak hukum menemukan solusi jangka panjang dan terus memupuk kepercayaan di antara warga yang mereka layani dan membantu memastikan komunitas yang lebih aman.
Bagaimana Tim Berbeda dari Komunitas Praktek?
Tim kerja dan komunitas praktik memiliki beberapa kesamaan. Tetapi, mereka juga memiliki perbedaan yang signifikan dan mereka melayani kebutuhan yang berbeda.
Cara Menjadi Petugas Percobaan atau Kontrol Komunitas
Cari tahu bagaimana Anda bisa menjadi petugas pengawas percobaan, pembebasan bersyarat atau komunitas dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memiliki peluang terbaik untuk dipekerjakan.
Kode NEC: Area Komunitas Augmentee Individual
Sistem augmentasi individu Navy Enlisted Classification (NEC) dipandang sebagai cara untuk menerapkan bakat atau keahlian yang diperlukan.