Pentingnya Menggunakan Simbolisme Dalam Menulis Fiksi
Eka Kurniawan - Motivasi Terbesar Menjadi Penulis | BukaTalks
Daftar Isi:
- 5 Jenis Simbol yang Berbeda, dengan Contoh
- Pendekatan Orson Welles terhadap Simbolisme
- Mengapa Penulis Suka Menggunakan Simbolisme
Dalam literatur, simbolisme digunakan untuk menghasilkan dampak, yang dicapai dengan melampirkan makna tambahan pada tindakan, objek, atau nama. Simbolisme mengambil sesuatu yang biasanya konkret dan menghubungkan atau menempelkannya pada sesuatu yang lain untuk memberikan makna yang baru dan lebih signifikan.
Dengan kata lain, simbolisme memungkinkan seorang penulis untuk menyampaikan sesuatu kepada audiens mereka dengan cara yang puitis alih-alih mengatakannya secara langsung. Pendekatan tidak langsung ini memungkinkan penulis untuk menciptakan nuansa dan kompleksitas. Peringatan bagi penulis adalah bahwa seluruh konteks cerita perlu mendukung makna simbol. Misalnya, dalam buku 1960 yang memenangkan Pulitzer Prize, Harper Lee "To Kill a Mockingbird," si burung melambangkan kepolosan dan keindahan. Lee memilih mockingbird karena tanpa tipu daya. Satu-satunya tujuan mockingbird dalam hidup adalah bernyanyi - ia tidak ingin menyakiti siapa pun.
Karena itu, membunuh Mockingbird dianggap sebagai tindakan kekejaman yang tidak masuk akal.
5 Jenis Simbol yang Berbeda, dengan Contoh
Metafora
Metafora adalah perbandingan implisit dari satu hal ke hal lain tanpa menggunakan tanda atau persamaan yang umum dikenal. Misalnya, metafora tidak membandingkan sesuatu menggunakan kata "sama dengan." Satu contoh metafora yang sudah dikenal adalah ungkapan Edward Bulwer-Lytton, "Pena itu lebih kuat daripada pedang." Penulis naskah drama dan kutipan bahasa Inggris Christopher Marlowe yang terkenal, "Apakah ini wajah yang meluncurkan seribu kapal?" adalah contoh lain.
Subkategori metafora adalah "personifikasi," menghubungkan karakteristik manusia - atau emosi - kepada hewan, objek, atau konsep. Contohnya dapat ditemukan di T.S. Karya Eliot "Pendahuluan," di mana dia berkata, "Malam musim dingin sudah tenang."
Kiasan
Sebuah perumpamaan berbeda dari metafora karena perumpamaan tidak tersirat - perumpamaan secara eksplisit menunjukkan perbandingan. Perumpamaan sangat sering menggunakan kata tersebut seperti atau sebagai. Dua contoh perumpamaan adalah, "Cintaku seperti merah, mawar merah," dan, "Sekuat sapi."
Alegori
Sebuah alegori sangat mirip dengan metafora dalam arti bahwa sesuatu - biasanya sesuatu yang abstrak atau religius - secara implisit diartikulasikan dalam hal sesuatu yang konkret. Perbedaan antara alegori dan metafora adalah bahwa ketika alegori digunakan, perbandingannya mencerminkan keseluruhan pekerjaan - atau sebagian besar pekerjaan. Contoh terbaik adalah "Kemajuan Pilgrim." Buku ini oleh John Bunyan menggunakan karakter untuk menyajikan gambaran universal tentang kehidupan Kristen dan merupakan buku terlaris kedua dalam sejarah, setelah Alkitab.
Pola dasar
Plot sepotong fiksi - atau elemen sentral dalam fiksi - yang berulang dalam mitos lintas budaya disebut pola dasar. Mungkin contoh terbaik dari pola dasar adalah deskripsi sastra setan dalam berbagai karya sebagai humanoid bertanduk berkuku dan bertanduk.
Mitos
Sebuah mitos adalah sepupu dekat alegori dalam arti bahwa itu hampir selalu simbolis dan luas. Mitos dapat mencakup seluruh pekerjaan. Sementara penciptaan mitos telah berkembang dari waktu ke waktu - dalam arti bahwa mereka tidak lagi spesifik untuk satu budaya - mereka masih dianggap komunal atau budaya di alam. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah bahwa Icarus. Dalam mitologi Yunani, Icarus mencoba melarikan diri dari Kreta dengan mengencangkan sayap ke punggungnya yang terbuat dari bulu dan lilin. Menurut mitos itu, Icarus dengan bodohnya terbang terlalu dekat ke matahari - dan jatuh ke laut.
Mitos ini mendorong pepatah, "Jangan terbang terlalu dekat dengan matahari."
Pendekatan Orson Welles terhadap Simbolisme
Pembuat film sering mengaitkan signifikansi emosional dengan objek.Simbol-simbol visual ini membantu menarik perhatian pada motivasi karakter, yang merupakan kasus film klasik Orson Welles "Citizen Kane." Dalam film itu, kereta luncur akhirnya berfungsi sebagai simbol kepolosan dan idealisme karakter utama, yang ia tinggalkan untuk mengejar uang dan kekuasaan. Kereta luncur adalah salah satu simbol paling terkenal dalam sejarah film.
Mengapa Penulis Suka Menggunakan Simbolisme
Sulit untuk mengidentifikasi karya sastra - dari puisi pendek hingga drama epik - yang tidak memiliki semacam simbolisme. Penulis suka menggunakan simbolisme dalam pekerjaan mereka karena itu memenuhi hal berikut:
- Membantu pembaca memvisualisasikan konsep kompleks dan mengikuti tema sentral
- Memberi kesempatan kepada penulis untuk menghubungkan ide-ide besar dengan cara yang efisien dan berseni
- Menumbuhkan pemikiran independen di antara pembaca ketika mereka melalui proses menafsirkan teks penulis
- Menambahkan bobot emosional ke teks
- Membantu menyembunyikan tema yang mungkin terlalu kontroversial untuk didekati secara terbuka
Bagaimana Pengaturan Dikembangkan dalam Menulis Fiksi
Penulis harus menggunakan kelima indera ketika membangkitkan latar dalam sebuah cerita. Latihan ini membantu penulis fiksi memilih kata-kata yang tepat untuk membangkitkan perasaan.
Definisi Realisme Sihir dalam Menulis Fiksi
Istilah realisme magis menggambarkan fiksi kontemporer, seringkali dari Amerika Latin atau dunia ketiga, memadukan unsur magis atau fantasi dengan kenyataan.
Contoh Aliterasi dalam Menulis Fiksi
Berikut adalah contoh aliterasi, dari Shakespeare ke John Updike, untuk membantu Anda membentuk penggunaan teknik sastra Anda sendiri.